Biji
kakao merupakan salah satu komoditi perdagangan yang mempunyai peluang untuk
dikembangkan dalam rangka usaha memperbesar/meningkatkan devisa negara serta
penghasilan petani kakao. Produksi biji kakao Indonesia secara signifikan terus
meningkat, namun mutu yang dihasilkan sangat rendah dan beragam, antara lain
kurang terfermentasi, tidak cukup kering, ukuran biji tidak seragam, kadar
kulit tinggi, keasaman tinggi, cita rasa sangat beragam dan tidak konsisten.
Hal tersebut tercermin dari harga biji kakao Indonesia yang relatif rendah dan
dikenakan potongan harga dibandingkan dengan harga produk sama dari negara
produsen lain. Namun disisi lain kakao Indonesia juga mempunyai keunggulan
yaitu mengandung lemak coklat dan dapat menghasilkan bubuk kakao dengan mutu
yang baik.
Beberapa
faktor penyebab mutu kakao beragam yang dihasilkan adalah minimnya sarana
pengolahan,lemahnya pengawasan mutuserta penerapan teknologi pada seluruh tahapan
proses pengolahan biji kakao rakyat yang tidak berorientasi pada mutu. Kriteria
mutu biji kakao yang meliputi aspek phisik, cita rasa dan kebersihan serta aspek
keseragaman dan konsistensi sangat ditentukan oleh perlakuan pada setiap tahapan
proses produksinya. Tahapan proses pengolahan dan spesifikasi alat dan mesin yang
digunakan yang menjamin kepastian mutu harus didefinisikan secara jelas. Selain
itu pengawasan dan pemantauan setiap tahapan proses harus dilakukan secara rutin
agar tidak terjadi penyimpangan mutu, karena hal demikian sangat diperhatikan oleh
konsumen, disebabkan biji kakao merupakan bahan baku makanan atau minuman. Proses
pengolahan buah kakao menentukan mutu produk akhir kakao, karena dalam proses
ini terjadi pembentukan calon citarasa khas kakao dan pengurangan cita rasa yang
tidak dikehendaki, misalnya rasa pahit dan sepat.
Pemeraman
Buah.
• Pemeraman buah bertujuan, memperolehkeseragaman
kematangan buah serta memudahkan pengeluaran biji dari buah kakao.
• Buah dimasukan kedalam keranjang rotan atau
sejenisnya disimpan ditempat yang bersih dengan alas daun – daunan dan
permukaan tumpukan ditutup dengan daundaunan .
• Pemeraman dilakukan ditempat yang teduh, serta
lamanya sekitar 5-7 hari (maksimum 7 hari). Pemecahan Buah
• Pemecahan atau pembelahan buah kakao dimaksudkan
untuk mendapatkan biji kakao, pemecahan buah kakao harus dilakukan secara
hati-hati, agar tidak melukai atau merusak biji kakao.
• Pemecahan buah kakao dapat menggunakan
pemukul kayu atau memukulkan buah satu dengan buah lainnya, harus dihindari
kontak langsung biji kakao dengan benda – benda logam, karena dapat menyebabkan
warna biji kakao menjadi kelabu.
• Biji kakao dikeluarkan lalu dimasukan dalam
ember plastik atau wadah lain yang bersih, sedang empulur yang melekat pada
biji dibuang.
Fermentasi
Fermentasi
dimaksudkan untuk memudahkan melepas zat lendir dari permukaan kulit biji dan
menghasilkan biji dengan mutu dan aroma yang baik, selain itu menghasilkan biji
yang tahan terhadap hama dan jamur, selama penyimpanan dan menghasilkan biji dengan
warna yang cerah dan bersih.
• Wadah/alat fermentasi yang dibutuhkan yaitu :
Kotak fermentasi terbuat dari lembaran papan atau berupa.
• Keranjang bambu.
• Daun pisang.
• Karung goni.
Ada
beberapa cara fermentasi biji kakao yaitu :
Fermentasi
dengan kotak/peti fermentasi
o Biji
kakao dimasukkan dalam kotak terbuat dari lembaran papan yang berukuran panjang
60 cm dengan tinggi 40 cm (kotak dapat menampung ± 100 kg biji kakao basah)
setelah itu kotak ditutup dengan karung goni/daun pisang.
o Pada
hari ke 3 (setelah 48 jam) dilakukan pembalikan agar fermentasi biji merata.
o Pada
hari ke 6 biji-biji kakao dikeluarkan dari kotak fermentasi dan siap untuk
dijemur. Fermentasi menggunakan keranjang bambu
o
Keranjang bambu terlebih dahulu dibersihkan dan dialasi dengan daun pisang baru
kemudian biji kakao dimasukan (keranjang dapat menampung ± 50 kg biji kakao basah)
o Setelah
biji kakao dimasukan keranjang ditutup dengan daun pisang.
o Pada
hari ke 3 dilakukan pembalikan biji dan pada hari ke 6 biji-biji dikeluarkan
untuk siap dijemur.
Perendaman
dan Pencucian.
Tujuan
perendaman dan pencucian adalahmenghentikan proses fermentasi dan memperbaiki
kenampakan biji. Sebelum pencucian dilakukan perendaman ± 3 jam untuk meningkatkan
jumlah biji bulat dengan kenampakan menarik dan warna coklat cerah.
Pencucian
dapat dilakukan secara manual (dengan tangan) atau menggunakan mesin pencuci.
Pencucian yang terlalu bersih sehingga selaput lendirnya hilang sama sekali, selain
menyebabkan kehilangan berat juga membuat kulit biji menjadi rapuh dan mudahterkelupas.
Umunya biji kakao yang dicuci adalah jenis edel sedangkan jenis bulk tergantung
pada permintaan pasar.
Pengeringan
Pelaksanaan
pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur, memakai mesin pengering atau
kombinasi keduanya. Pada proses pengeringan terjadi sedikit fermentasi lanjutan
dan kandungan air menurun dari 55-60 % menjadi 6-7 %, selain itu terjadi pula
perubahan-perubahan kimia untuk menyempurnakan pembentukan aroma dan warna yang
baik. Suhu pengeringan sebaiknya antara 55-66 Âșc dan waktu yang dibutuhkan bila
memakai mesin pengering antara 20-25 jam, sedang bila dijemur waktu yang dibutuhkan
± 7 hari apabila cuaca baik,tetapi apabila banyak hujan penjemuran ± 4 minggu.
Bila biji kurang kering pada kandungan air diatas 8% biji mudah ditumbuhi jamur.
Sortasi
Biji.
Sortasi
Biji Kakao Kering dimaksudkan untuk memisahkan antara biji baik dan cacat berupa
biji pecah, kotoran atau benda asing lainya seperti batu, kulit dan
daun-daunan. Sortasi dilakukan setelah 1-2 hari dikeringkan agar kadar air
seimbang, sehingga biji tidak terlalu rapuh dan tidak mudah rusak, sortasi
dilakukan dengan menggunakan ayakan yang dapat memisahkan biji kakao dengan
kotoran-kotoran.
Pengemasan
dan Penyimpanan Biji
• Biji kakao dikemas denganbaik didalam wadah
bersih dan kuat, biasanya menggunakan karung goni dan tidak dianjurkan
menggunakan karung plastik.
• Biji kakao tidak disimpan dalam satu
tempatdengan produk pertanian lainnya yang berbau keras, karena biji kakao
dapat menyerap bau-bauan tersebut.
• Biji kakao jangan disimpan di atas para-para
dapur karena dapat mengakibatkan biji kakao berbau asap.
• Biji kakao disimpan dalam ruangan, dengan
kelembaban tidak melebihi 75 % ventilasi cukup dan bersih.
• Antara lantai dan wadah biji kakao diberi
jarak ±8 Cm dan jarak dari dinding ±60 Cm, biji kakao dapat disimpan ±3 bulan.
No comments:
Post a Comment