a. Pengertian Sumber Sejarah
Sejarah dimulai dari cerita-cerita rakyat atau legenda yang mampu
mengungkapkan peristiwa pada masa lampau, walaupun penuh dengan berbagai mitos
yang harus diteliti lebih lanjut agar dapat digunakan sebagai sumber sejarah.
Masyarakat dahulu memang memberikan informasi sejarah secara turun temurun dan
mereka menganggap benar apa yang telah mereka terima dari nenek moyangnya yang
terpancar dari peninggalan-peninggalan di sekitar tempat tinggalnya. Oleh
karena itu, untuk mengungkapkan kembali tidak mungkin dilakukan tanpa sumber
yang memadai, artinya sumber yang mendukung sehingga mampu mendekati kebenaran
suatu peristiwa sejarah.
Apakah yang disebut dengan sumber sejarah? Sumber sejarah adalah
sesuatu yang secara langsung atau tidak langsung menyampaikan kepada kita
tentang sesuatu kenyataan pada masa lalu. Suatu sumber sejarah mungkin
merupakan suatu hasil aktivitas manusia yang memberikan informasi tentang
kehidupan manusia. Menurut Moh. Ali, yang dimaksud sumber sejarah adalah
segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian
sejarah sejak zaman purba sampai sekarang. Sementara Muh. Yamin mengatakan
bahwa sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan
sejarah.
Bagi sejarawan, sumber sejarah ini merupakan alat, bukan tujuan akhir.
Adanya sumber sejarah merupakan bukti dan fakta adanya kenyataan sejarah.
Dengan sumber sejarah inilah, sejarawan dapat mengetahui kenyataan sejarah.
Tanpa adanya sumber, sejarawan tidak akan bisa berbicara apa-apa tentang masa
lalu; begitu pula tanpa sentuhan sejarawan, sumber sejarah pun belum bisa
banyak bicara apa-apa. Sumber sejarah sendiri bukanlah sejarah. Sejarah itu ada
karena konstruksi dari sejarawan terhadap sumber sejarah.
b. Klasifikasi Sumber Sejarah
Dilihat dari sifatnya, sumber sejarah dapat dikategorikan ke dalam dua
bentuk yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer dapat
berupa orang yang langsung menyaksikan kejadian suatu peristiwa atau catatan
yang dibuat pada zamannya dengan bentuk tulisan, isi, dan bahan yang sezaman.
Tetapi apabila orang yang tidak langsung menyaksikan suatu peristiwa tetapi ia
mengetahuinya, maka termasuk sumber sekunder. Sumber sekunder dalam
bentuk tertulis dapat berupa catatan tertulis yang bentuk tulisan dan bahannya
tidak sezaman.
Apabila dilihat dari bentuknya, maka
terdapat sumber tertulis, sumber lisan, dan sumber dalam wujud benda fisik atau
artefak.
1. Sumber tertulis
Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang diperoleh melalui
peninggalan-peninggalan tertulis, catatan peristiwa yang terjadi di masa
lampau, misalnya prasasti, dokumen, naskah, piagam, babad, surat kabar, tambo
(catatan tahunan dari Cina), dan rekaman. Sumber tertulis dibedakan menjadi
dua, yaitu sumber primer (dokumen) dan sumber sekunder (buku
perpustakaan).Biasanya sumber tertulis dapat memberikan informasi aspek-aspek
yang akan kita teliti, misalnya aspek sosial, ekonomi, budaya, politik, dan
lain-lain. Dilihat dari segi bentuknya, sumber tertulis dapat berbentuk tulisan
yang tercetak dan tulisan yang masih ditulis tangan atau manuskrip. Ada
beberapa contoh sumber tertulis yang dapat dijadikan sumber penelitian sejarah,
yaitu sebagai berikut.
Gambar 2.6
Buku Sejarah
Nasional Indonesia merupakan upaya untuk
menulis sejarah Indonesia yang indonesiasentris
(Sumber : Nugroho Notosusanto, dkk, 19 )
menulis sejarah Indonesia yang indonesiasentris
(Sumber : Nugroho Notosusanto, dkk, 19 )
a.
Laporan-laporan
Laporan-laporan dapat berupa laporan yang dibuat oleh lembaga pemerintah
atau lembaga non pemerintah. Pembuatan laporan biasanya dilakukan per tahun.
Jadi, kita bisa menggunakan laporan tahunan. Pada lembaga-lembaga pemerintah,
biasanya suka dibuat laporan tahunan. Sedangkan laporan non pemerintah misalnya
laporan perusahaan. Dengan adanya laporan tahunan perusahaan kita akan
mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan dalam periode tertentu.
b. Notulen rapat
Notulen rapat adalah catatan-catatan yang berisi tentang hal-hal yang menjadi materi penting dalam pembicaraan rapat. Catatan dibuat biasanya oleh salah seorang yang ditunjuk atau ditugaskan untuk menjadi pencatat atau sekretaris. Notulen rapat memberikan informasi yang berharga dalam penelitian sejarah, apalagi bila notulen rapat yang kita temukan itu masih dalam bentuk tulisan tangan si petugas penulis. Apabila kita menemukan bentuk notulen rapat yang demikian, maka itu termasuk sumber primer. Dalam notulen rapat, biasanya terdapat materi penting yang menjadi bahasan rapat.
c.
Surat-surat
Surat-surat dapat menjadi sumber sejarah baik surat-surat pribadi maupun
surat-surat resmi yang dibuat oleh pemerintah. Dalam surat kita bisa melihat
tanggal, ditujukan kepada siapa, dari siapa (pembuat), dan isi dari surat itu.
Isi surat ini akan memberikan suatu informasi penting apa yang terjadi pada
saat itu. Surat biasanya dapat berupa tulisan yang singkat, dapat pula surat
yang panjang dan ada lampirannya. Baik surat yang pendek maupun surat yang
panjang merupakan sesuatu yang berharga dalam penelitian sejarah. Apabila kita
menemukan surat yang ada lampirannya, maka kita kemungkinan akan menemukan
banyak data atau informasi yang kita butuhkan dalam penelitian.
d. Surat kabar
Dalam surat kabar biasanya banyak berita yang memuat tentang hal- hal yang terjadi di masyarakat. Berita-berita tersebut merupakan sumber yang berharga bagi peneliti sejarah. Peneliti sejarah dapat menyeleksi bagian mana dari berita itu yang dapat dijadikan sumber bagi penelitiannya. Sumber tertulis ini yang banyak merekam atau mencatat kejadian- kejadian sehari-hari yang terjadi di masyarakat. Berita yang dimuat dalam surat kabar sangat beragam, ada berita ekonomi, politik, sosial dan budaya. Bagi peneliti sejarah, berita-berita tersebut dapat dijadikan sebagai sumber bahan penelitianya. Sumber yang digunakan tergantung pada tema penelitian yang ditelitinya. Berita dari yang disajikan oleh surat kabar yang satu dengan yang lainnya, kemungkinan akan menunjukkan suatu analisis yang beragam. Perbedaan ini disebabkan oleh kepentingan dari masing-masing penerbit surat kabar. Setiap surat kabar memiliki kepentingan atau misi untuk membentuk opini atau pendapat masyarakat. Surat kabar yang diterbitkan oleh pemerintah dan nonpemerintah tentu akan
memiliki perbedaan dalam menilai suatu peristiwa.
e. Catatan pribadi
Catatan pribadi adalah catatan yang dibuat oleh seorang individu yang menceritakan pengalamannya yang ia pandang penting untuk dicatat. Biasanya ada orang-orang tertentu yang memiliki kebiasaan untuk menulis pengalamannya. Bahkan yang ia catat bukan sekedar apa yang terjadi pada dirinya, tetapi mungkin mencatat pengalaman orang lain yang ia lihat. Catatan pribadi ini dapat memberikan informasi yang mungkin saja tidak terdapat pada laporan-laporan resmi, misalnya laporan resmi pemerintah. Ada pula dari catatan-catatan pribadi ini yang kemudian disusun oleh si pemilik catatan tersebut menjadi sebuah
autobiografi atau memoar.
b. Sumber Lisan
Sumber lisan merupakan cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara metode sejarah lisan. Sejarah lisan adalah satu dari sumber sejarah yang ada pada ingtan pelaku dan atau penyaksi suatu peristiwa sejarah, yang terjadi pada zamannya, kemudian diungkapkan secara lisan oleh pelaku dan penyaksi sejarah itu sendiri. Si Pelisan atau sumber lisan bertanggung jawab atas kebenaran kejadian yang dikisahkannya, sehingga informasi lisannya itu dapat dipergunakan sebagai sumber dalam penulisan sejarah.
Sumber lisan berfungsi sebagai pelengkap sumber tertulis belum memadai. Sumber lisan memiliki keterbatasan-keterbatasan dibanding dengan sumber tertulis atau artefak. Keterbatasan sumber lisan lebih disebabkan oleh faktor manusia sebagai sumber. Kemungkinan kita kehilangan sumber lisan apabila orang yang kita cari telah meninggal. Dengan demikian, kita akan memburu dengan faktor umur yang dimiliki oleh orang yang akan kita wawancarai. Daya ingat yang dimiliki, oleh manusia sangat terbatas. Hal ini dapat menjadi keterbatasan dalam sumber lisan. Semakin jauh jarak antara peristiwa yang dialami oleh seorang tokoh yang kita wawancarai kemungkinan besar orang tersebut semakin lupa. Keterbatasan memori yang dimiliki oleh tokoh yang kita wawancarai akan membuat sumber inforamsi yang kita butuhkan menjadi kurang akurat. Cara yang dilakukan untuk memperoleh sumber lisan, yaitu dengan melakukan wawancara. Sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu kita harus memiliki persiapan yang matang. Hal yang harus dipersiapkan adalah kita harus memiliki pengetahuan tentang hal yang akan kita tanyakan.
c. Sumber benda
Sumber benda adalah sumber sejarah yang diperoleh dari peninggalan benda- benda kebudayaan. Sumber benda disebut juga sebagai sumber korporal, yaitu benda-benda peninggalan masa lampau, misalnya, alat-alat atau benda budaya, seperti kapak, gerabah, perhiasan, manik-manik, candi, dan patung.
c. Sumber Rekaman
Sumber rekaman dapat berupa rekaman kaset audio dan rekaman kaset video. Banyak peristiwa sejarah yang dapat terekam, misalnya Masa Pendudukan Jepang, Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Perang Kemerdekaan dan sebagainya.
Sumber-sumber sejarah tersebut belum tentu seluruhnya dapat
menginformasikan kebenaran secara pasti. Oleh karena itu,sumber sejarah
tersebut perlu diteliti, dikaji, dianalisis, dan ditafsirkan dengan cermat oleh
para ahli. Untuk mengungkap sumber-sumber sejarah di atas diperlukan berbagai
ilmu bantu, seperti:
1) epigrafi, yaitu ilmu yang mempelajari tulisan kuno atau prasasti;
2) arkeologi, yaitu ilmu yang mempelajari benda/peninggalan kuno;
3) ikonografi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang patung;
4) nomismatik, yaitu ilmu yang mempelajari tentang mata uang;
5) ceramologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang keramik;
6) geologi, yaitu ilmu yang mempelajari lapisan bumi;
7) antropologi, yaitu ilmu yang mempelajari asal-usul kejadian serta
perkembangan makhluk manusia dan kebudayaannya;
8) paleontologi, yaitu ilmu yang mempelajari sisa makhluk hidup yang sudah
membatu;
9) paleoantropologi, yaitu ilmu yang mempelajari bentuk manusia yang paling
sederhana hingga sekarang;
10) sosiologi, yaitu ilmu yang mempelajari sifat keadaan dan pertumbuhan
masyarakat;
11)
filologi, yaitu ilmu yang mempelajari tentang bahasa, kebudayaan, pranata dan
sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat di bahan-bahan tertulis.
Excellent article. Keep writing such kind of info
ReplyDeleteon your site. Im really impressed by your site.
Hi there, You have performed a fantastic job. I will certainly digg
it and individually suggest to my friends. I'm confident they'll be benefited from this
website.